BENDE SEGUGUK
Headlines News :

Latest Post

Alex Noerdin Masih Malu-malu

Written By nur on Minggu, 29 Juli 2012 | 10.37

KAYUAGUNG – Gubernur Sumatara Selatan (sumsel) H Alex Noerdin masih terkesan malu-malu untuk menyatakan kesiapannya maju kembali sebagai kandidat calon gubernur sumatara selatan peiode 2013 – 2018, Alex tampaknya masih focus  melaksanakan jabatannya sebagai gubernur,kendatipun pilgub sumsel tak sampai satu tahun lagi.
Alex Noerdin
Bahkan Alex Noerdin menanggapi dingin perihal kemungkinan dirinya akan maju kembali pada pilgub sumsel mendatang, walaupun banyak pihak memprediksi  mantan Bupati Muba ini akan kembali maju untuk periode kedua kalinya, apalagi berbagai baliho Alex pun sudah mulai terlihat mulai bermunculan.

Ditemui dalam kegiatan , buka puasa bersama dan sholat Tarawih berjamaah dalam rangka safari Ramadhan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di rumah Dinas Bupati OKI, Jumat (27/7) malam, kemarin, Alex terkesan malu-malu membicarakan tentang pemilihan gubernur (Pilgub) tersebut.


“Aah.., masih lama itu (Pilgub,red), masih tahun depan. Iyo dak,”cetus Alex Noerdin ketika dicegat wartawan saat dirinya baru keluar dari rumah dinas bupati melalui pintu utama.

Ketika dimintai pendapatnya terkait wacana adanya warga yang masih menginginkan dirinya untuk kembali memimpin provinsi ini hingga tahun 2018 mendatang, Alex Noerdin yang malam itu mengenakan peci hitam dan baju muslim warna putih inipun masih tetap saja enggan menanggapi wacana dimaksud.

”Iyalah.., masih lama. Jawabannya itu (masih lama), terima kasih,”ucap Alex singkat seraya meninggalkan wartawan menuju mobil dinas warna hitam bernopol BG 1 PS. Lalu rombongan gubernur dan bupati menuju masjid Babussalam di Kelurahan Mangunjaya Kayuagung untuk tarawih berjamaah. Safari Ramadhan gubernur ke OKI merupakan daerah ketiga setelah Muba dan OI, Empat Lawang dan Lahat daerah selanjutnya setelah OKI.

Saat diwawancai terkait Pilgub ini, Alex Noerdin tidak didampingi Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM yang padahal pada saat keluar rumah dinas, mereka berdampingan. Ishak Mekki yang keluar rumah melempar senyum kepada wartawan terlihat memilih masuk duluan ke dalam mobil dinas.

Diketahui, Pemilukada Sumsel yang untuk menentukan gubernur dan wagub periode 2013-2018 mendatang rencananya akan dilaksanakan 6 Juni tahun depan, jadwal ini dipercepat 3 bulan dibandingkan Pemilukada Sumsel tahun 2008 lalu yang digelar bulan September.

Pesta rakyat 5 tahunan untuk menentukan pasangan pemimpin di Bumi Sriwijaya ini telah lama memunculkan nama-nama beberapa kandidat kuat yang saat ini memegang jabatan kepala daerah maupun wakil kepala daerah di Sumsel serta pimpinan Parpol kuat dan Ormas ternama di level nasional.

Mereka yakni Ir H Ishak Mekki MM yang menjabat Bupati OKI dan Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, Ir H Eddy Santana Putra MT dengan jabatan Walikota Palembang dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, H Herman Deru SH MM pada posisi Bupati OKU Timur dan Ketua Ormas Nasdem Sumsel, serta H Eddy Yusuf SH MM selaku Wagub Sumsel saat ini. 
         
 Keempat kandidat ini dipastikan akan ”mengadu peruntungan” di level provinsi. Pasalnya, Ishak Mekki, Herman Deru dan Eddy Santana tidak bisa mencalonkan diri lagi pada Pemilukada di daerah yang dipimpinnya sekarang karena semuanya telah menjabat dua periode. Sedangkan Eddy Yusuf adalah  Wakil Gubernur Sumsel dan mantan Bupati OKU dan berhasrat akan kembali berkarya di level provinsi. (zhva)

Alex – Ishak Berjamaah

KAYUAGUNG  - Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin dan Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM beserta jajaran terlihat beramah tamah sembari menunggu saatnya berbuka puasa Kamis (27/7) di rumah dinas Bupati OKI Kayuagung. Kunjungan yang dilakukan Alex, dalam rangkaian kegiatan safari Romadhon 1433 H  tahun 2012.

”Alhamdulillah kita bisa saling bersilaturrahmi sekarang ini di Kayuagung,’’ ujar Alex usai melaksanakan sholat maghrib berjamaah.
Alex dan Ishak tampak Sholat Berjamaah di Kayuagung
Ditambahkannya, perjalanan safari romadhon sudah dilaksanakan di tiga kabupaten, disusul kabupaten OKI yang ke empat.

”Besok kita akan ke Empat Lawang dan  Lahat,’’ lanjutnya.

Saat ditanya mengenai pilkada Sumsel, Alex yang digadang-gadang akan kembali mencalonkan diri dengan diplomatis Alex berkilah bahwa persoalan itu masih lama.
”Masih lama itu,’’ kilahnya kepada wartawan.

Di Kayuagung, Alex melakukan solat Magrib berjamaah di aula pendopoan dengan Bupati OKI Ir H Ishak Mekki, MM, wabub H Engga Dewata, Sekda Ir Ruslan Bahri, para asisten serta kepala Badan, Dinas, Kantor di Jajaran pemkab OKI.

Usai  solat berjamaah, Gubernur, Bupati beserta rombongan langsung meluncur ke mesjid Babussalam kelurahan Mangunjaya Kayuagung.

Di Mesjid tersebut, kedatangan Gubernur serta Bupati beriringan disambut hangat sekitar 500 jemaah yang hadir dimesjid tersebut. Kaum pria berebutan bersalaman dengan orang nomor satu di Sumsel serta  orang nomor satu di OKI. Terlebih kedatangan  Gubernur serta Bupati sebelumnya tidak diberitahukan terlebih dahulu menjadi satu kejuatan yang sangat istimewa bagi para jamaah masjid.(zhva)

Sat Lantas OKI Patroli Beduk Sahur

KAYUAGUNG -  Ada-ada saja kreativitas yang dilaksanakan oleh Satuan Lalulintas (Sat Lantas) Polres Ogan Komering Ilir (OKI) dalam melaksanakan tugasnya, betapa tidak, dalam melaksanakan kegiatannya menjaga kambtibmas, satlantas Polres OKI menggelar Patroli Beduk Sahur.

Kegiatan patroli beduk sahur ini dilakukan oleh jajaran anggota lantas Polres OKI  dengan cara mengendarai kendaraan patroli lantas yang diatasnya disiapkan sebuah beduk dan seraya dipukul oleh anggota lantas yang bertugas, hal ini jelas sangat unik, selain guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga membantu masyarakat yang harus bangun untuk bersiap-siap sahur.

Kasat Lantas Polres OKI, AKP I Ketut Suarnaya, SIK mengatakan, dibulan ramadhan ini satlantas polres OKI melaksanakan patroli beduk sahur, kegiatan ini dilakukan dengan cara mengendarai mobil patroli satlantas, kemudian diatas kendaran tersebut disiapkan beduk dengan alat pukulnya, selanjutnya berkeliling dengan tujuan membangunkan masyarakat untuk bersantap sahur.

Dikatakannya, selain merupakan kegiatan patroli rutin dalam menjaga kambtibmas dan mengantisipasi kriminalitas, hal ini dilakukan untuk memeriahkan dan menjalan bulan puasa yaitu dengan melaksanakan tugas patroli sekaligus juga mendapatkan amal dengan cara membangunkan warga untuk sahur disekeliling kota kayuagung.

“Patroli beduk sahur ini selain untuk menjaga kamtibmas, kita juga membantu masyarakat untuk bangun sahur,” ujar Kasat kepada wartawan, Kamis (26/7).

Menurutnya, kegiatan patroli ini dilakukan berkeliling disejumlah jalan protocol dan berkeliling di perumahan warga di kayuagung, anggota polisi yang ada diatas mobil patroli seraya memukul beduk dengan meneriaki kata-kata sahur-sahur kepada seluruh masyarakat yang dilintasinya.

“Kegiatan ini sudah  mulai sejak awal ramadhan dulu dan rencananya akan dilakukan hingga malam menjelang lebaran, intinya selain membangunkan sahur masyarakat yang lebih penting lagi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama menjalankan ibadah puasa,” terang Ketut.

Sementara itu Kapolres OKI AKBP Agus Fatchulloh, Sik menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu waspada dalam mengantisipasi berbagai tindak kejahatan yang dapat menimpa siapa saja, oleh sebab itu masyarakat hendaknya dapat lebih berhati-hati dalam melaksanakan berbagai kegiatannya.

“Kalau mau Tarawih hendaknya rumah dikunci dengan rapat serta pastikan tidak ada api bekas memasak yang masih menyala maupun aliran listrik yang dapat menyebabkan terjadinya konsleting.” Katanya.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk berhati-hati dalam memarkirkan kendaraan diluar rumah, sebab hal ini akan mengundang reaksi para pelaku curanmor untuk melaksanakan aksinya, oleh karenanya jika kendaraan diparkir diluar hendaknya ditambah dengan kunci pengaman.

“ Tambah kunci pengaman jika perlu untuk kendaraan yang diparkir diluar,” katanya.

Disinggung mengenai kegiatan patroli beduk sahur  yang dilaksanakan oleh sat lantas, kapolre menyambut baik hal tersebut dan meminta jajarannya di masing-masing fungsi untuk terus menggiatkan patroli sehingga dapat mengantisipasi berbagai ancamana tindakan kriminalitas.(zhva)

Ratusan Alumni Uniski Resah

KAYUAGUNG - Para sarjana alumni Univeristas Islam OKI (Uniski) mengaku resah akibat ijazah yang bakal mereka terima belum bisa digunakan sebagai persyaratan untuk ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun keperluan lainnya. Pasalnya, universitas yang telah mewisuda ratusan sarjana sekitar sebulan lalu tersebut belum terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasioanl (BAN) Perguruan Tinggi (PT).

Bahkan sejak wisuda perdana tanggal 7 Juli 2012 lalu, para lulusan ini tak kunjung menerima ijazah dari pihak civitas akademika, padahal ijazah ini menjadi sangat penting untuk mengurus berbagai keperluan masing-masing alumni.

Salah seorang lulusan Uniski yang namanya enggan ditulis mengatakan, ada sekitar 131 orang mahasiswa yang telah diwisuda perdana yang berasal dari 4 fakultas, namun sampai saat ini belum ada satupun  dari para mahasiswa tersebut yang menerima ijazah dan transkrip nilai, meskipun telah menerima SK Yudisium.

“Kalau kita memerlukan ijazah, maka pihak kampus akan memberikan surat keterangan bahwa saya adalah lulusan sekolah tersebut,” kata sumber ini, Rabu (25/7).

Namun yang membuat resah para lulusan ini, sambungnya, hingga kini para lulusan belum bisa menggunakan Gelar Strata 1-nya untuk ikut seleksi ujian calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun ujian lainnya, sebab selain belum diterimanya ijazah, status universitas yang belum terakreditasi juga menjadi salah satu kendala.

“Saat ini banyak sekali pembukaan penerimaan CPNS, BUMN dan lain sebagainya, namun kami tidak bisa mengikutinya, hal ini jelas telah merugikan kami,” keluhnya.

Lebih lanjut dirinya berharap pihak kampus hendaknya dapat memberikan penjelasan kepada para lulusannya perihal tersebut, sehingga informasi yang didapat tidak menjadi simpang siur. “Saya berharap secepatnya status tersebut dapat diurus, kasihan dengan para lulusannya,” tukas alumni dari jurusan FKIP ini.

Sementara itu, Rektor Uniski, H Harun Marzuk SH MHum ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, bukan hanya para alumni yang mengeluh, namun pihak civitas akademika juga mengeluh lantaran pengajuan akreditasi ke BAN-PT di Jakarta belum juga terealisasi.

”Untuk masalah akreditasi kami sudah mengajukan ke pusat, namun pihak BAN-PT membalaskan surat bahwa kami harus memenuhi beberapa persyaratan lain. Memang untuk memperoleh status akreditasi ini memerlukan proses yang lama, jadi kami berharap kepada para alumni Uniski dapat bersabar,” ujar Harun seraya mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan akreditasi sejak Desember 2011 lalu.

Dikatakannya, pihaknya telah menawarkan 2 pilihan alternatif kepada para lulusan Uniski, yakni jika menginginkan ijazah maka dalam waktu dekat akan dibuatkan, begitu juga dengan transkrip nilai dapat diambil di Bagian Administrasi.
”Kalau untuk ijazah dan transkrip nilai akan kami buatkan, tapi kalau akreditasi kami berharap para alumni dapat bersabar, kita masih menunggu dari pusat,” tandasnya (zhva)

Manajemen Teluk Gelam Terancam Gulung Tikar

KAYUAGUNG – Manajemen pengelola Obyek wisata Danau Teluk Gelam yang terletak di Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), PT El-jhon selaku pihak ketiga, terancam gulung tikar akibat persoalan keuangan yang membelit   perusahaan ini, sebab jangankan untuk memperoleh keuntungan, membayar gaji karyawanpun tersendat-sendat.

Akibat persoalan keuangan ini, puluhan karyawan melakukan  aksi mogok kerja yang dilakukan sejak Sabtu (21/7). Aksi ini menyusul protes karyawan karena gaji mereka selama 2 bulan terhitung sejak Juni hingga Juli 2012 belum juga dibayarkan pihak Manajemen El-Jhon selaku pengelola danau wisata tersebut.

Menurut salah seorang karyawan yang meminta nama tidak disebutkan, bahwa saat ini pihak manajemen El-Jhon selaku pengelola Hotel Parai dan Tirta Eko Pariwisata di Teluk Gelam belum juga membayarkan gaji para pegawai.

“Gaji ini belum dibayarkan sejak bulan Juni, jadi kalau sampai Juli ini terhitung 2 bulan yang belum dibayar. Kami menuntut pihak manajemen menyelesaikan kewajibannya kepada para karyawan,” ujar karyawan tersebut kepada wartawan, Selasa (24/7)

Dikatakannya, sejak aksi mogok tersebut hingga tadi siang (kemarin,red) para karyawan sudah melakukan pertemuan dengan pihak manajemen yang difasilitasi oleh pihak Kecamatan Teluk Gelam dan Polsek Teluk gelam, untuk mencarikan solusi terbaik.

“Kalau tadi sudah ada pertemuan yang tengahi pak camat dan kapolsek, intinya memberikan dua pilihan kepada karyawan yakni pihak perusahaan memberikan uang kasbon sebesar Rp. 500 ribu perorang sedangkan sisanya akan dicarikan lagi oleh pihak perusahaan sampai batas yang belum ditentukan,” ujar karyawan tersebut.

Dikatakannya, jika para karyawan tidak mau menerima opsi pertama tersebut maka akan diambil langkah kedua yakni pihak manajemen akan ditutup, atau dengan kata lain apakah PT El-jhon diteluk gelam akan gulung tikar alias angkat kaki atau karyawan yang akan diberhentikan.

“Kalau opsi kedua kita tidak tahu apakah maksud tutup tersebut perusahaan akan tutup atau karyawannya akan diberhentikan semua dan akan terima karyawan baru, namun bagi kami yang jelas hak kami harus diberikan.” Katanya.

Menurut Karyawan ini, jumlah karyawan yang bekerja dibawah naungan manajemen El-Jhon ada sebanyak 78 orang, dengan rincian 42 orang yang bekerja di Hotel Parai dan 36 orang yang bekerja di Tirta Eko Pariwisata Teluk Gelam.

“Kalau nominal gajinya berbeda-beda mas, tergantung lamanya bekerja disini. Ya yang paling kecil sekitar Rp 900 ribuan,” bebernya.

Awal mogok kerja ini, kata dia, dilakukan puluhan karyawan sejak Sabtu (21/7) lalu, dimana karyawan melakukan demo dengan menuntut agar pihak manajemen memenuhi kewajibannya, namun pada selasa (24/7) pihak manajemen melakukan  pertemuan dengan karyawan.

“Sebenarnya bukan hanya gaji saja, kami juga menuntut agar manajemen membayarkan insentif atau uang servis, sebab sejak pengelolaan Danau Teluk Gelam ini diserahterimakan dengan manajemen El-Jhon, kami tidak lagi mendapatkan insentif atau uang servis tamu yang datang, sementara manajemen masih mengenakan tarif tersebut kepada pengunjung yang datang,” urainya.

Memang, sambungnya, pihak manajemen El-Jhon menanggapi demo yang dilakukan para pegawai dan bakal mencarikan solusi mengenai pembayaran gaji tersebut. Namun solusi yang ditawarkan dirasakan memberatkan bagi para karyawan karena hanya diberikan kasbon sebesar Rp. 500 rb.

“Namun yang kami sesalkan, pihak manajemen belum bisa memenuhi pembayaran gaji selama 2 bulan, mereka hanya bisa memberikan uang dalam bentuk kas bon sebesar Rp 500 ribu/karyawan. Ya alasannya katanya kondisi keuangan saat ini sedang tidak stabil,” keluhnya.

Ditambahkannya, akibat aksi mogok yang dilakukan puluhan karyawan ini, operasional Danau Wisata Teluk Gelam walaupun masih tetap berjalan namun tidak efektif.

“Kami juga menuntut agar THR menjelang lebaran nanti dibayarkan,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan Manajemen El-Jhon, Arif ketika dikonfirmasi mengaku permasalahan gaji karyawan yang bekerja di Hotel Parai dan Resort ini sudah diselesaikan. “Gak ada masalah lagi, semua sudah selesai,” kilahnya singkat.(zhva)

Tahun ini Danau Wisata Teluk Gelam Belum berikan Kontribusi PAD

KAYUAGUNG – Danau Teluk Gelam yang merupakan Obyek Wisata Andalan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang terletak di Kecamatan Teluk Gelam hingga pertengahan tahun 2012 ini belum memberikan kontribusi terhadap penerimaan Asli Daerah (PAD).
Padahal obyek wisata ini ditarget menyumbang PAD OKI pada tahun 2012 sebesar Rp. 162,557 juta, namun berdasarkan data yang ada di dinas DPPKAD OKI sampai dengan bulan Juli retribusi tempat rekreasi dan olahraga belum teralisasi sama sekali atau 0,00% dari target yang ditetapkan.
Oleh sebab itu para wakil rakyat di OKI akan melakukan evaluasi terkait belum terealisasinya pajak pada sektor retrebusi tempat rekreasi dan olahraga danau wisata teluk gelam yang dikelolah oleh pihak ketiga yaitu PT.El-jhon.
Wakil Ketua DPRD OKI Askweni mengatakan, tidak terealisasinya retribusi pada sektor rekreasi dan olahraga ini bisa jadi disebabkan belum maksimalnya petugas penagih pajak.
 “Bisa jadi petugas penagih pajak ini tidak bekerja secara maksimal sehingga retribusi pada sektor ini nihil alias tidak ada sumbangsi ke PAD OKI, atau bisa saja pembayaran nya sekali dalam setahun ketika pada akhir tahun.”ungkapnya.
Dikatakannya, tempat rekreasi dan olahraga Tuluk gelam tersebut dikelola oleh pihak ketiga padahal pada awal pembangunan wisata teluk gelam tersebut separuhnya dikucurkan melalui dana APBD OKI
“Sekarang memang dana APBD tidak lagi dialokasikan ke teluk gelam namun, pada dasarnya paling tidak harus ada sumbangsinya kepada kabupaten OKI dalam bentuk pembayaran pajak”jelasnya.
Menurutnya, Dahulu perjanjian antara pihak ketiga yang mengelola tempat tersebut dengan pemerintah oki, setiap tahunnya harus membayar retribusi paling sedikit Rp 75juta pertahunnya tapi kenyataan dilapangan berbeda
“Tahun kemarin kalau tidak salah sumbangan teluk gelam terhadap PAD oki sekitar Rp 70 jutaan ”terangnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait belum terealisasinya pajak pada sektor tersebut, serta meminta penjelasan dari berbagai pihak apa yang menjadi kendala.
 “Kita butuh penjelasan dari pihak ketiga yang mengelola tersebut mengapa realisasi retribusi tersebut masih Nol”ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Managemen PT.El-Jhon menerangkan bahwa terkait tidak adanya sumbangan danau wisata teluk gelam tersebut terhadap PAD kabupaten OKI hal itu disebabkan karena sudah ada kontrak antara pemkab OKI dengan PT.Eljhon bahwasanya dalam kurun waktu 2 tahun pertama pihaknya tidak berkewajiban untuk membayar retribusi karena masih banyak sarana yang harus diperbaiki dan dibangun seperti pembangunan Hotel, rumah makan dan tempat olahraga lainnya.
“ Kita memang sudah ada perjanjian dengan Pemkab OKI dalam waktu 2 tahun kita tidak bayar retribusi akan tetapi pada tahun ketiga, keempat dan seterusnya kita baru dibebankan membayar retribusi setiap tahunnya, sekarang inikan belum sampai 2 tahun makanya kita belum bayar retribusinya”jelasnya.
Diakuinya, bahwa saat ini pemerintah daerah tidak lagi mengalokasikan dana untuk teluk gelam ini benar-benar murni dikelolah oleh PT.Eljhon  
“Pemerintah menganggarkan dana APBD hanya untuk pelaksanaan Jambore setelah itu tidak adalagi Alokasi dana dari APBD dan saat ini kita sedang fokus untuk pembenahan tempat wisata teluk gelam apalagi diperkirakan akan terjadi lonjakan pengunjung pada hariraya nanti”bebernya.
Sementara itu, Kepala DPPKAD OKI, Muslim MSI menyatakan, hingga semester pertama ini masih banyak pos-pos pajak yang tidak mencapai target atau masih kurang dari 50% termasuk pada sektor Retribusi Rekreasi dan Olahraga yang dikelola oleh pihak ketiga yang sama sekali belum terealisasi
“ Kami berharap kepada seluruh SKPD ataupun swasta yang berkewajiban mengelola pada pos pajak tertuntu untuk semaksimal mungkin menjalankan tugasnya jangan sampai pajak yang kita targetkan ini tidak terealisasi sama sekeli, karena ini akan berdampak terhadap pembangunan daerah”pungkasnya. (zhva)

Koperasi di OKI Berhasil Serap 2000 Pekerja

KAYUAGUNG – Keberadaan 331 unit Koperasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat membantu perekonomian masyarakat bumi Bende Seguguk, setidaknya dari jumlah koperasi yang ada sudah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2000 karyawan, dengan  tersebut setidaknya sudah mengurangi jumlah pengangguran di kabupaten OKI.

Menurut Sekretaris Daerah (sekda) OKI Ruslan Bahri Pembangunan koperasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan.  Hal ini tergambar dari tumbuh dan berkembangnya koperasi di 18 Kecamatan di Kabupaten OKI.

“Kehadiran koperasi selain menjadi pilar dalam mensejahterakan masyarakat juga telah membantu dibidang penyerapan tenaga kerja,” Ujar Sekda saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Koperasi Tingkat provinsi Sumatera Selatan yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten OKI, menurutnya

Berdasarkan data dari dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (disperindagkop) Kabupaten OKI, jumlah koperasi per Maret 2012 mencapai 331 unit dengan 68.908 jumlah anggota, volume usaha mencapai Rp. 216,6 M, modal yang dimiliki mencapai Rp. 155,9 M, dengan total aset mencapai Rp.333,5 M.

”Dari jumlah Koperasi yang ada mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lebih 2.000 orang.” ujar Ruslan.

Jika dilihat dari jumlah penyerapan tenaga kerja yang menjapai 2000 orang lebih, hal ini  merupakan langkah yang Positif dan telah membantu pemkab OKI dalam menekan angka pengangguran di OKI.

”Kedepan kita berharap koperasi yang masih kecil agar terus berkembang dan banyak penyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Untuk itu Dalam rangka pembinaan dan penguatan modal bagi koperasi dan UMK, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Ogan Komering Ilir serta Tim Penggerak PKK Kabupaten OKI telah melaksanakan program-program untuk menodorong kemajuan koperasi dan UKM.

”Melihat tingginya potensi Koperasi ini, maka prioritas pembangunan bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten OKI terus digalakkan,” tarangnya.

Pemkab dan PKK OKI menurut Sekda juga telah ikut membantu untuk perkembangan koperasi dan UKM, seperti bantuan peralatan-peralatan Industri dan Kerajinan, Pinjaman Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Koperasi, Pemberdayaan Ekonomi Koperasi Pondok Pesantren, Pengembangan Unit Usaha Simpan Pinjam dan Waserda Koperasi.

”Selain itu juga membantu penyediaan Dana Sosial, Khusus Untuk Koperasi Wanita dan Koperasi lainnya Dan Pemberian Dana bantuan/ Hibah Kepada Kelompok-kelompok Usaha yang di kelola Wanita ( Kelompok UP2K ) yang Potensial di Kecamatan, semua usaha yang kita lakukan ini bertujuan untuk memacu laju pertumbuhan dan pembangunan bidang Koperasi meningkatkan  kesejahteraan masyarakat OKI,” jelasnya.
Pada peringatan Hari Koperasi tingkat Provinsi Sum-sel yang dilaksanakan di OKI kali ini Koperasi Abdi Dalem Desa Bina Karsa, kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten OKI menerima penghargaan Dekopin Award yang diberikan langsung oleh Wakil umum Dewan Koperasi pusat Hj. Khofifa Indar Parawansa.
Menurut Khofifah, untuk memotivasi insan koperasi pada setiap peringatan hari koperasi hendaknya diberikan penghargaan kepada pengurus atau badan usaha koperasi yang berhasil memajukan koperasi di wilayah masing-masing(zhva)

Realisasi Pajak Walet Baru 2 Juta

KAYUAGUNG – Realisasi Pajak Sarang Burung Walet (SBW) di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada semester I tahun 2012 baru terealisasi sebesar Rp. 2 juta, padahal pengusaha sarang burung wallet ini cukup banyak di Kabupaten OKI, apalagi jika dilihat dari target sebesar Rp 25 juta, realisasi ini masih sangat minim bila dipersenkan sekitar 8,00 persen seharusnya realisasi pajak tersebut terhitung hingga Juni sudah mencapai 50persen lebih.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)OKI, Muslim SE,MSI mengatakan, Sejak diterbitkannya Perda Nomor 24 tahun 2010 yang mengatur tentang pajak penangkaran burung walet pemkab OKI berhasil merealisasikan pajak pada sektor ini sebesar Rp 25.370.000juta

“Pada tahun 2011 kita berhasil merealisasikan pajak pada sektor ini Rp 25,370juta namun, pada semester I tahun 2012 ini baru teralisasi Rp 2 juta,  masih sangat sedikit dibandingkan dengan tahun lalu”ujar Muslim.

Dikatakannya, Berdasarkan data pada Badan Perizinan dan Penanaman Modal (BPPM) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), ada sebanyak 724 pengusaha penangkaran sarang burung Walet di Kabupaten OKI. Meski demikian, dari sekian banyak usaha penangkaran burung walet tersebut masih banyak yang tidak mengantongi izin, sehingga belum bisa dilakukan pemungutan pajaknya.

Lebih lanjut dikatakannya, Pajak yang dikelolah oleh DPPKAD OKI ini kedepan akan lebih digenjot lagi, sehingga bisa mencapai target realisasi yang telah ditetapkan oleh pemkab OKI

“Kita juga berharap kepada masyarakat OKI yang memiliki penakaran sarang burung walet untuk segera mengurus perizinan usahanya sehingga pajak pada sektor ini bisa kita tingkatkan lagi”jelasnya.

Kepala BPPM Kabupaten OKI, H Husin beberapa waktu lalu mengatakan, berdasarkan data yang tercatat tahun 2011 ada sekitar 724 penangkaran walet di OKI.

"Penangkaran walet tersebut tersebar di beberapa Kecamatan, hingga saat ini kita masih terus melakukan pendataan di setiap Kecamatan. Dari jumlah itu baru sebagian yang sudah mengurus izin pendirian bangunan,” ujar Husin.

Dikatakannya, sebagian besar pengusaha penangkaran burung walet yang belum mengurus izin beralasan lokasi usaha mereka jauh dari pusat kota, sehingga tidak sempat mengurus izin.

“Kemudian alasan lainnya, para pengusaha walet ini menganggap bahwa selama ini mereka sudah membayar pajak bangunan, sehingga tidak perlu lagi mengurus izin usaha, padahal mereka harus memiliki SITU, SIUP dan izin lainnya,” terangnya.

Pihaknya berharap ada kerjasama yang baik dari  Kepala Desa, Lurah dan Camat setempat, untuk mengimbau pengusaha walet yang beroperasi di wilayahnya untuk segera membuat surat izin usaha penangkaran dan surat pendukung lainya.

"Kita juga akan bekerjasama dengan Sat Pol PP untuk lebih proaktif lagi dalam mengurus izin penangkaran walet," ungkapnya.
Dijelaskan Husin,untuk persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pengusaha Walet yang ingin mengurus izin pertama harus menyiapkan KTP, surat izin Lingkungan, surat keterangan dari Kades/lurah diketahui camat setempat, kemdian petugas akan melakukan survei lapangan.

"Setelah kita pelajari ternyata sudah memenuhi syarat maka kita akan segera menerbitkan surat izin penangkaran walet tersebut”terangnya.

Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir, Ir.H.Ishak Mekki MM mengatakan, untuk meningkatkan realisasi pada sektor pajak ini dibutuhkan keseriusan dari para petugas pajak, dinas terkait, camat, lurah serta kades agar pajak pada sektor ini bisa terus meningkat

“Banyak pengusaha walet yang ada dikabupaten OKI tapi mengapa pajak pada sektor ini masih rendah untuk itu dibutuhkan keseriusan seluruh elemen termasuk masyarakat OKI karena dengan membayar pajak berarti membantu pembangunan dikabupaten OKI”terangnya.(zhva)

Tahanan Polsek Tanjung Lubuk Meninggal Dirumah Sakit

KAYUAGUNG  – Salah satu tahanan Polsek Tanjung Lubuk Polres Ogan Komering Ilir (OKI) yang merupakan tersangka kasus pencurian sepeda motor Hendra (28), meninggal dirumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung karena sakit.
Tersangka yang sebelumnya berhasil diringkus petugas terpaksa dihadiahi timah panas dibetis kirinya, karena berusaha kabur saat akan ditangkap, namun setelah mendapatkan perawatan dirumah sakit, tersangka kemudian dibawa ke Polsek, namun karena sakit tersangka kembali dibawa ke RSUD hingga akhirnya meninggal Dunia.
Informasi yang di Himpun Koran ini dari jajaran kepolisian bahwa tersangka yang tinggal di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Ogan Komering ulu (OKU)  timur ini, ditembak anggota Polisi setelah kepergok mencuri sepeda motor milik korban Tarigan, Di Desa Mulya Guna, Kecamatan Teluk Gelam, OKI pada hari Jumat (6/7) malam.
Saat itu tersangka berusaha membawa kabur sepeda motor jenis Honda Revo BG 2829 KP yang terparkir di depan rumah korban, saat melancarkan aksi tersebut warga memergokinya. sempat terjadi kejar-kejaran antara warga dengan tersangka, Jajaran Polsek tanjung lubuk dan Anggota Sub Sektor Teluk Gelam yang sedang berpatroli  langsung membantu pengejaran, hingga akhirnya tersangka harus dilumpuhkan.
Kapolres OKI AKBP Agus Fachtulloh, didampingi Kasubag Humas AKP Halim, menjelaskan bahwa sebelumnya Polisi sudah memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali tetapi tersangka tetap berusaha kabur, hingga akhirnya Polisi melumpuhkannya dengan satu butir peluru yang bersarang di betis kanannya hingga  tersangka langsung tersungkur di TKP.
“Oleh petugas tersangka langsung dibawa kerumah askit umum Daerah (RSUD) Kayuagung untuk mendapatkan perawatan, setelah kondisinya membaik, tersangka berikut barang Bukti sepeda motor langsung diamankan di Polsek Tanjung Lubuk untuk di BAP,” ujarnya.
Setalah selama satu minggu di tahan di Polsek Tanjung lubuk, beberapa hari yang lalu betis tersangka yang mengalami luka tembak kembali mengeluarkan darah, sehingga Polisi terpaksa membawa Tersangka ke RSUD Kayuagung untuk kembali mendapatkan perawatan.
”Setelah dua malam dirawat di rumah sakit, pada hari Minggu (15/7) malam tersangka dinyatakan oleh dokter meninggal dunia,” ungkapnya.
Mengenai penyebab meninggalnya tersangka, menurut Kapolres diduga karena pendarahan bekas luka tembak di kakinya.
”Sebelumnya tersangka sudah dirawat dirumah sakit, setelah dirawat dia mendadak meninggal, mengenai penyebab tewasnya tersangka itu hanya dokter yang tahu,” ungkapnya.
Sementara itu Kasat Reskrim AKP Surachman, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada tersangka curanmor yang meninggal setelah sebelumnya mengalami luka tembak di kakinya.
”Yang jelas semuanya sudah sesuai prosedur, sudah dirawat dirumah sakit, Polisi tidak membiarkan begitu saja, tetapi akhirnya dia meninggal dunia, itu bukan kehendak kita,” tambahnya.(zhva)

Subeno : Penanganan Kasus Harus Ditingkatkan

KAYUAGUNG – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kayuagung, Subeno SH mengatakan,  kedepan penanganan kasus-kasus yang ada dikejaksaan negeri kayuagung harus ditingkatkan, hal ini merupakan sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan tugas sebagai aparat penegak hukum.
Hal tersebut diungkapkan Subeno disela kegiatan  olahraga dan bhakti social peringatan Hari Bhakti Adhiyaksa ke 52 tahun 2012 tingkat kejari kayuagung, kemarin, menurutnya, peningkatan penanganan kasus-kasus ini termasuk juga untuk  mempercepat penanganan kasus-kasus baik itu kasus pidana umum maupun pidana khusus yang baru masuk maupun yang sudah sudah ditangani pihak kejaksaan.
“Kita akan mempercepat penanganan kasus yang sudah lama atau yang baru jangan sampai memunculkan pertanyaan kepada public, saya meminta kepada jajaran kejari kayuagung untuk meningkatkan solidaritas, obyektivitas, professional  dan pear dalam penanganan berbagai kasus.” ujar Subeno.
Dikatakannya, momentum peringatan Hari Bhakti Adhiyaksa ke 52 tahun 2012 hendaknya bukan hanya dijadikan sebagai kegiatan serimonial saja namun sebagai evaluasi kinerja yang telah dilaksanakan, seperti halnya tema peringatan HUT Kejaksaan tahun ini yaitu Melalui peringatan hari adhiyaksa tahun 2012 kita tingkatkan soliditas korps guna mewujudkan penegakan hukum yang berorientasi pada keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan hukum dengan mengedepankan hati nurani.
“ini lebih kepada mengingatkan akan komitmen terhadap pelaksanaan tugas sebagai abdi Negara,” katanya.
Sebeno juga mengatakan, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam proses penegakan hukum yang ditangani oleh pihak kejaksaan, seperi fungsi control social maupun partisipasi dalam bentuk mem berikan informasi yang tepat dan akurat.
“Tentu kita sangat terbuka terhadap kritik yang sifatnya konstruktif, hal ini bertujuan untuk perbaikan kinerja, demikian juga informasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk mempecepat proses penegakan hukum, namun informasi yang diberikan jangan hanya untuk keuntungan pribadi,” harapnya.
Disinggung mengenai berbagai kasus dugaan korupsi  yang ada saat ini tengah ditangani pihaknya, secara gamblang Subeno mengatakan, pihaknya akan segera menyelesaikan kasus-kasus tersebut.
“Jika sudah waktunya akan kita eksposs, entah itu yang kita tingkatkan kepenyidikan maupun kasus yang tidak bisa dilanjutkan karena tidak cukup bukti dan indikasinya,” terang Subeno tanpa merincikan kasus-kasus yang dimaksud.
Sementara itu salah seorang Tokoh Pemuda OKI, Jamalludin, SH meminta pihak kejaksaan Negeri Kayuagung dapat terus meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas serta tidak terlibat dalam praktek mafia hukum, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini dapat terjaga dengan baik.
“Dalam menangani Kasus-kasus baik pidum maupun pindsus, harus terukur dan tepat, jika memang  tidak ditemukan indikasi maka umumkan kepublik, demikian juga sebaliknya, jangan sampai banyak kasus yang terkesan di peti-eskan,” katanya.
Menurut Jamal, masyarakat sebagai control social baik melalui media massa, perseorangan maupun lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) harus lebih meningkatkan peran sertanya dalam penegakan hukum, seperti memberikan laporan, masukan, dan pengawasan terhadap sebuah proses dugaan pelanggaran hukum, termasuk dalam kasus tidak pidana korupsi, namun jangan  justru terjebak dalam praktek mafia hukum.
“Peran serta masyarakat diatur dalam pasal 41 ayat 1  dan  2 UU 31 tahun 2009 tentang Pemberatasan tindak Pidana Korupsi, bahkan dalam pasal tersebut jika ada masyarakat yang melaporkan dugaan pidana korupsi maka berhak mendapatkan jawaban dari aparat penegak hukum paling lama 30 hari, jika hal seperti ini dapat dimaksimalkan saya pikir mungkin kasus-kasus yang terkesan jalan ditempat akan jauh berkurang,” katanya.(zhva)
Widget Slideshow
Jadilah salah satu penggemar dari kami

Total Tayangan Halaman

Kunjungan

free counters

Comments

Mulailah dengan hal yang kecil jika ingin menjadi besar

berawal dari diri sendiri

dapatkan disini

terima pesanan di 081273340654

 
Support : Creating Website | ayank zhva | ayank zahva
Copyright © 2011. BENDE SEGUGUK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Ayank Template
Proudly powered by Blogger