KAYUAGUNG – Kondisi sungai Komering di Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sudah mulai tercemar oleh berbagai limbah baik rumah tangga maupun limbah lainnya, hal ini menyebabkan banyak ikan yang mati keracunan, oleh karenanya kondisi sungai yang sudah mulai dangkal ini sudah sepatutnya dilakukan normalisasi.
Menurut Camat SP Padang, Suhaimi, bahwa bebera minggu belakangan ini pihaknya sering menerima laporan dari masyarakat khususnya para petani budidaya ikan, bahwa belakangan ini ikan banyak yang mati, diduga akibat dari air sungai yang sudah tercemar.
“Memang belakangan ini banyak ikan di sungai yang mati, bahkan ikan milik masyarakat yang dibudidaya menggunakan tambak, banyak yang mati, diduga akibat kondisi air yang sudah tercemar,” ujar Suhaimi.
Dijelaskannya memang kondisi warna air Sungai Komering di Kecamatan SP Padang sudah sangat keruh dan tidak layak lagi di konsumsi masyarakat, bahkan dipakai untuk mandi saja sudah tidak layak lagi,
” Masyarakat banyak yang gatal-gatal akibat mandi dengan air sungai tersebut, air ini sudah tercemar limbah rumah tangga dan limbah lainya,” ujar Suhaimi.
Pihaknya berharap pemerintah memalai dinas terkait bisa melakukan Normalisasi sungai dan pengerukan, karena kondisi sungai juga sudah dangkal, kotor dan keruh.
”Mengingat 80% masyarakat masih menggunakan air sungai untuk kehidupan sehari-hari, jika sudah dilakukan rekalmasi tentu sangat membantu masyarakat dan mengurangai pencemaran sungai,” ungkapnya.
Pihak Kecamatan Juga berharap Badan Lingkungan Hidup (BLH), bisa melakukan pemeriksaan kualitas air sungai tersebut agar bisa diketahui seberapa besar air sungai itu mengalami pencemaran.
”Jika sudah diperiksa kualitas airnya kita bisa tahu tingkat pencemarannya, yang bisa melakukan pemeriksaan air itu adalah badan lingkungan hidup (BLH),” tuturnya.
Dengan kondisi ini, Menurut Suhaimi, Masyarakat juga berharap ada bantuan program air bersih untuk mereka, agar tidak tergantung lagi dengan air sungai.
”Jika kondisi air sungai baik, tentu kita tidak perlu kawatir, karena tidak akan mengancam kesehatan masyarakat, jika kita lihat sekarang ini bantuan air bersih sangat mendesak,” tegasnya.
Sementara itu menurut Kepala BLH OKI, Silvia Sahara, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengkajian Dampak Lingkungan, Husin Asnawi mengatakan saat ini pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang kondisi sungai tersebut.
”Dalam waktu dekat kita akan melakukan pemeriksaan kualitas air, mengenai pencemarannya kita belum tahu, karena harus di uji dulu,” tambahnya.(zhva)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !