KAYUAGUNG – Berdasarkan data dari dinas Kehutanan Kabupaten Ogan Komering ilir, (OKI) beberapa bulan terakhir ini titik api di wilayah OKI terus bertambah, saat ini sudah terpantau sebanyak 89 titik api yang tersebar di beberapa Kecamatan, hal ini disebabkan oleh cuaca yang tidak kunjung turun hujan.
Hal ini diungkapkan Kabid Perlindungan hutan,dinas Kehutanan OKI, Irawan, bahwa selama bulan mei yang lalu ada sekitar 21 titik api, kemudian pada bulan Juni mengalami peningkatan, saat ini sudah tercatat sebanyak 89 titik api.
”Hal ini diakibatkan karena kondisi iklim yang masuk pada musim panas dan sudah dua bulan tidak turun hujan,” katanya.
Menurut dia, 89 titik api itu terpantau di beberapa Kecamatan, masing-masing di Kecamatan Sungai Menang, Kecamatan Pedamaran, Jejawi, tulung Selapan dan Kecamatan dan beberapa titik di Kecamatan Cengal.
”Selain disebabkan oleh cuaca panas, juga diakibatkan oleh masyarakat yang masih punya kebiasaan membakar hutan untuk membuka lahan,” ungkapnya.
Dengan kondisi musim panas seperti ini, menurut dia banyak lahan kosong yang mulai kering, sehingga tidak bisa terkena percikan api, jika kena percikan api maka sangat rawan terjadi kebakaran.
“Biasanya masyarakat yang membakar hutan untuk membuka lahan pertanian dan lain-lain, hal ini sulit dicegah karena sudah menjadi kebiasaan,” terangnya.
Dijelaskannya, luas wilayah Kabupaten OKI mencapai 19.023 KM2, sementara dari luas wilayah itu 75% merupakan lahan rawa sementara hutan di di wilayah OKI mencapai 924.390 hektar.
”Jika sudah masuk musim kemarau kebakaran hutan itu sangat rentan terjadi, bukan hanya wilayah OKI, tetapi wilayah lain juga mengalami hal yang sama,” ucapnya.
Pihaknya memprediksi kebakaran hutan di OKI di tahun ini bisa meningkat jika tidak kunjung turun hujan.
”Tahun 2010 terdapat 102 titik api yang terpantau, sementara saat itu kondisi iklim musim hujan, ditahun 2011 ada sekitar 250 titik, bisa jadi tahun ini akan sama seperti tahun lalu karena hujan belum kunjung turun walaupun saat ini cuaca belum begitu ekstrim,”katanya.
Seperti yang terjadi di tahun 2009, karena kondisi iklim masuk musim kemarau panjang kebakaran hutan sangat tinggi mencapai 2.935 titik api.
”Kebakaran lahan tahun 2010 masih rendah dibandingkan kebakaran tahun 2009, mudah-mudahan dalam waktu dekat hujan turun,” tambahnya.
Kepala Dishut OKI, Alibuddin mengatakan setiap tahunnya OKI dinilai rawan kebakaran hutan yang menyebabkan polusi asap. Kondisi ini cukup menyulitkan petugas dilapangan jika areal kebakaran terjadi diwilayah yang sulit dijangkau. Misalkan saja, didaerah rawa-rawa atau lahan bergambut diwilayah pesisir pedalaman seperti di air sugihan dan lainnya.
Sedikitnya ada lima kecamatan yang rawan kebakaran hutan di kabupaten OKI, yakni Kecamatan Tulung Selapan, Cengal, Air Sugihan, Pampangan dan Pangkalan Lampam. Pihak dinas kehutanan (Dishut) OKI pun mulai siaga kebakaran hutan saat musim kemarau tiba.
“Tahun-tahun lalu titik api di OKI bisa sampai ratusan. Kondisi ini diperparah jika terbakar pada lahan gambut karena lahan gambut memang sangat sulit padam dan justru menyebabkan asap menebal, untuk pengendaliannya kita bekerjasama dengan Manggala Agni,” ungkapnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !