KAYUAGUNG - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retrebusi terminal Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hingga bulan Mei 2012, terealisasi sebesar Rp. 656.039.000 atau sekitar 38,59 persen dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp. 1,7 miliar.
Usman Husin |
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Terminal Kayuagung, Usman Husin saat dikonfirmasi kemarin mengatakan, target retrebusi terminal pada tahun 2012 sebesar Rp. 1,7 miliar, angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,5 miliar dengan realisasi Rp 1,2 miliar. meningkatnya target retrebusi ini tentu saja memacu jajarannya untuk lebih mengitensifkan penarikan retrebusi dalam rangka peningkatan PAD tersebut.
Usman menerangkan, selama lima bulan ini penerimaan retrebusi yang dilakukan cendrung mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya, dimana pada bulan januari 2012 retrebusi yang berhasil dihimpung sebesar Rp. 94.536.000,- sedangkan pada bulan februari meningkat menjadi Rp. 101.252.000, pada bulan maret angka tersebut melonjak cukup tajam yakni mencapai Rp. 152.000.000, sedangkan pada bulan april sebesar Rp. 150.005.000, dan pada bulan mei tercapai Rp. 158.300.000,-
“Kita optimis target tersebut dapat tercapai, kita telah berupaya untuk mengitensifkan petugas kita dilapangan,” ujar Usman dikantornya, Senin (04/6).
Menurut dia, penerimaan Retribusi terminal Kayuagung, ditahun 2012 ditargetkan terealisasi Rp 1,7 Miliar, target ini lebih tinggi dibandingkan dengan target tahun 2011 sebesar Rp 1,5 Miliar dan hanya teralisasi Rp 1,2 Miliar.
”Memang target ditahun sebelumnya itu belum tercapai, walaupun target tahun 2012 lebih tinggi kita yakin target tersebut bisa tecapai, banyak factor pendukung untuk bisa tercapainya target tersebut,” ungkapnya.
Diakuinya saat ini masih ada beberapa kendala yang dihadapi untuk memaksimalkan penerimaan retribusi terminal, diantara adanya kebocoran dilapangan yang dilakukan oleh oknum yang bertugas penarik retribusi, walaupun saat ini sudah bisa diminimalisir, kemudian sering terjadi kecelakaan lalulintas.
” Jika ada kecelakaan lalulintas di Jalintim dan tidak cepat ditangni, kemudian jalintim akan macet total, sehingga banyak kendaraan memutar lewat jalinsum, sehingga membuat penerimaan kita berkurang,” jelasnya.
Kemudian kendala lainya seperti sering terjadinya macet panjang di merak bakauheni, sehingga kendaraan yang menyeberang sangat sedikit. Kemudian banjir juga bisa mempengaruhi.
” Kendala yang sangat sulit diatasi yakni adanya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), karena sulit mendapatkan BBM banyak kendaraan yang tidak beroperasi,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi din Informatika (Dishubkominfo) OKI, Asnawi P Ratu menambahkan, memang Penerimaan retribusi terminal Kayuagung, pada tahun lalu tidak mencapai target, sehingga harus ada evaluasi kerja agar penerimaan retribusi tahun 2012 ini harus masksimal.
” Dengan ditarget Rp 1,7 M ini menjadi tugas berat kami,” ujarnya.
Pihaknya sangat terbantu dengan disahkannya perda nomor 9 tahun 2011, tentang Retribusi terminal, didalam perda tersebut retribusi terminal mengalami kenaikan 90%. Untuk Bus pariwisata sebelumnya Rp 3000 sekarang naik menjadi Rp 5000, kemudian Retribusi Fuso dari Rp 3000 naik menjadi Rp 5000. selanjutnya Tronton sebelumnya Rp 5000 naik Rp 8000 dan Truk dari Rp 1000 naik menjadi Rp 2000.
“ Dengan adanya kenaikan retribusi angkutan dan sistem penyetoran retribusi secara langsung di pos terminal, maka kita yakin target tersebut bisa tercapai, kemudian kebocoran dilapangan yang selama ini kemungkinan dilakukan oleh Oknum panarik retribusi, dapat diminimalisir,” pungkasnya. (zhva)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !